Dosa - Dosa yang disebabkan mulut dan bagaimana cara menggunakannya dengan benar


   

     Maka Adapun lisan yaitu suatu nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang sangat besar atas hamba-hambanya padanya terdapat kebaikan yang sangat banyak dan kemanfaatan yang banyak bagi orang yang bisa menggunakannya dan menjaganya, dan kebalikannya juga di lisan sangat banyak keburukan serta kejahatan bagi orang yang yang tidak bisa memanfaatkannya dengan benar, Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan lisan yaitu untuk berdzikir kepadanya untuk membaca kitab kitab sucinya serta saling menasehati sesama kaum muslimin dan mencegah kemungkaran serta menyuruh terhadap kebaikan, apabila kita menggunakan lisan dengan hal-hal tersebut maka kita termasuk orang-orang yang bersyukur, dan jika menggunakannya untuk keburukan dan kemaksiatan maka kita termasuk orang-orang yang kufur ni'mat terhadap nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah diberikan-nya kepada kita.
     Di dalam hadisnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam beliau bersabda:              

 وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ عَلَىمَنَاخِرِهِمْ فِي جَهَنَّمَ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ
Artinya: tidaklah orang-orang ditelungkupkan di atas hidung mereka di neraka jahanam melainkan hasil lisan-lisan mereka?."
     
      قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَمَتَ نَجَا
Artinya:  Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa diam maka dia selamat."

     Maka Adapun bahaya lisan itu sangatlah besar dan perkaranya itu sangat ditakutkan dan tidak selamat seseorang kecuali dengan cara diam, kecuali berbicara dengan seperlunya, dan dengan cara membaca kitab-kitab Allah subhanahu wa ta'ala dan berdzikir kepadanya sehingga dia menyibukkan dirinya supaya tidak tercebur dalam kemaksiatan lisan dan meninggalkan berbicara yang tidak ada kemanfaatannya.

     Maka Adapun bahaya lisan yang pertama yaitu adalah kebohongan: yaitu  mengabarkan sesuatu yang tidak terjadi  atau berbeda dari pada kejadian yang sebenarnya.
     Kebohongan adalah dosa yang besar dan menyebabkan laknatnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadap orang yang berbohong sebagaimana firman-nya Allah Subhanahu    Wa Ta'ala:
اِنَّمَا يَفْتَرِى الْكَذِبَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْكٰذِبُوْنَ                                                                
Artinya:Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah.
                                   فنجعل لَّعْنَتَ اللّٰهِ عَلَى الْكٰذِبِيْنَ           Artinya: dan kami Timpakan laknat Allah Subhanahu Wa Ta'ala terhadap orang-orang yang berbohong.
   Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda: 
                                  من اراد ان يلعن نفسه فليكذب  
Artinya: barangsiapa yang hendak melaknat dirinya maka hendaklah dia berbohong.


     Yang kedua ghibah, Pengertian ghibah : yaitu engkau menyebut akan saudaramu yang muslim dengan sesuatu yang dia tidak senangi dan dia benci jika dia mendengar perkataanmu, dan sama juga jika engkau menyebut kekurangannya baik itu di dalam agamanya, keluarganya, fisiknya dan anaknya, Baik menyebutnya dengan lisan tulisan dan isyarat tangan maka semua itu termasuk ghibah, inilah pendapat daripada Al Imam Al Ghazali dan Imam Nawawi dan selain keduanya.

     Ghibah yaitu sesuatu yang sangat diharamkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebagaimana firman-nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala di dalam surat al-hujarat ayat 12:
     Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain, Sukakah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati?, Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, lagi maha penyayang.
    Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyamakan orang yang menggunjing atau menggibah seperti orang yang memakan daging saudaranya yang muslim, dan demikian tersebut karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyuruh kita Jangan sampai kita terjatuh kepada dosanya ghibah karena kita pasti tidak mau memakan daging saudara kita, dan juga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ الْمُسْلِمِ عَلَى الْمُسْلِمِ حَرَامٌ مَالُهُ وَعِرْضُهُ وَدَمُهُ حَسْبُ امْرِئٍ مِنْ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْمُسْلِمَ
 Artinya: "Rasulullah ﷺ bersabda, "Antara muslim satu dengan muslim yang lainnya adalah haram untuk merusak hartanya, harga dirinya serta darahnya. Cukuplah seorang muslim itu dikatakan buruk jika ia menghina saudaranya sesama muslim."


    Yang ketiga namimah, Pengertian namimah/ado domba yaitu: mengadukan atau mengabarkan atau memindahkan perkataan seseorang kepada seseorang yang lain dengan tujuan merusak dan membuat fitnah di antara mereka, sehingga terjadi permusuhan bahkan sampai kepada perkelahian yang dapat menimbulkan korban jiwa.

     Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah berfirman di dalam Alquran di surah              al-qalam ayat:

10. (Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina).
12. (Yang banyak menghalangi perbuatan baik yang melampaui batas lagi banyak dosa).

     Dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda dalam Haditsnya:

قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَتَّاتٌ يَعْنِي نَمَّامًا
Artinya: Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidak masuk surga orang yang suka mengadu domba."
Bahkan sebagian Fara assalafus Shalih mengatakan:       لايكون النّمام الاّولد زنا
Artinya: tidaklah orang yang melakukan Namimah Kecuali Dia adalah anak daripada hasil zina.



*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post